Cari Blog Ini

Ayo Kita Sambut Dan Sukseskan
Gerakan Tagar "2019 GANTI PRESIDEN"
Mari Selamatkan NKRI Tercinta Ini
Dari Makar Jahat Kaum Sepilis Atheis
Serta Intervensi Asing Dan Aseng

Tablet dan Resiko Gangguan Kesehatan Balita

Balita yang sering bermain dengan iPad berisiko mengalami gangguan kesehatan pada tangan dan jari-jarinya, kata seorang ahli memberi peringatan.
Kebiasaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang.

Sebab ketika balita menyentuh layar smartphone, otot-otot yang diperlukan untuk menulis belum terbangun.

Ms Marzoli dari Learning and Therapy Corner di Maryland, Amerika Serikat, mengatakan, "Jika mereka selalu menyentuh iPads dan sama sekali tidak beraktivitas dengan kertas dan pensil, otot-otot mereka akan tetap lemah."


"Kami juga menemukan anak-anak yang mengalami hambatan perkembangan secara motorik dan kekuatan otot mereka menurun di beberapa daerah," imbuhnya. Namun para peneliti belum menemukan penyebab kerusakan jangka panjang dari kebiasaan balita bermain iPad.


Dr Timothy Doran, seorang dokter anak di Greater Baltimore Medical Centre mengatakan, "Penggunaan yang tidak terbatas, anak menggunakannya selama tiga sampai empat jam – tanpa keterlibatan orangtua – tampak bagi saya memiliki bahaya bagi perkembangan anak."

Terkait pemakaian smartphone berlayar sentuh pada balita, ada pedoman baru dari American Academy of Paediatrics yaitu, anak diperbolehkan memakainya selama dua jam sehari. Mereka juga mengatakan, anak-anak di bawah dua tahun tidak diperkenankan menghabiskan waktu di depan layar. Tidak hanya iPad, televisi, komputer dan tablet harus dijauhkan dari kamar anak.

Ini bukan penelitian pertama yang mengungkap tentang dampak negatif dari pemakaian ponsel pintar berlayar sentuh bagi kesehatan anak.

Penelitian yang ditugaskan oleh Abertawe Bro Morgannwg University Health Broad menyarankan, pemakaian komputer, video game dan smartphone juga menyebabkan sakit leher dan punggung.

Hasil penelitian juga menunjukkan, hampir tiga perempat dari anak-anak sekolah dasar, dan dua pertiga dari siswa sekolah menengah dilaporkan mengalami nyeri leher, tahun lalu.

Lorna Taylor, Fisioterapis, mengatakan, "Gaya hidup modern dan perkembangan teknologi memiliki dampak buruk bagi kesehatan anak-anak. Jika tidak ditangani di sekolah dan di rumah sejak dini, akan berdampak besar untuk anak-anak." (Daily Mail)

sumber
intisari online.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar